Bahaya makan tutut adalah efek buruk yang disebabkan cara mengolah dagingnya kurang tepat serta tidak sesuai dengan standard kesehatan.Tutut yaitu jenis keong atau siput kecil yang hidup di air tawar pada tempat dangkal ditumbuhi pepohonan serta condong berlumpur yang mudah didapati pada area persawahan, Pinggir sungai atau danau.
Kandungan Gizi
- Mengandung vitamin A, B3 (niacin) serta B12 (asam folat) dan vitamin E
- Mengandung lemak essensial yang terdiri atas asam linolenat serta linoleat
- Mengandung asam omega 3, 6 serta 9
- Mengandung mineral kalsium
- Mengandung protein sekitar 16 hingga 50 persen sesuai dengan keadaan ukuran tubuhnya.
- Mengandung karbohidrat namun rendah kolesterol
Manfaat Keong Sawah (Tutut)
Manfaat dari daging tutut sangat banyak bahkan aman dikonsumsi oleh ibu hamil seandainya dikonsumsi secara moderat (wajar)
- Mencerdaskan otak anak serta dewasa
- Menstabilkan kadar gula darah darah
- Meningkatkan libido pria
- Menaikkan imunitas tubuh pada serangan radikal bebas
- Menyembuhkan penyakit lambung 9mag)
- Menurunkan kolesterol jahat
- Memperbaiki dan melindungi fungsi jantung
- Melancarkan peredaran darah
- Meregenerasi sel kulit yang rusak
- Mengatasi jerawat membandel serta lain lain sebagainya.
Bahaya Makan Tutut
Makanan dari daging tutut sangat lezat,Bergizi tinggi serta banyak disenangi orang-orang sebagai makanan dengan harga yang terjangkau.Tetapi harus diwaspadai karna di balik kelezatannya masih ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh, Diantaranya :
1. Mengakibatkan cacingan
Tutut atau keong sawah hidupnya tidak dapat terlepas dari air serta lumpur maka badannya seringkali jadi cara cacing jenis trematoda untuk bertelur serta berkembang.Telur telur cacing bisa tumbuh dalam jumlah yang cukup banyak serta mudah berpindah ketubuh manusia serta berkembang biak dijaringan usus serta saluran empedu.Kondisi itu mengakibatkan seorang diserang cacingan yang pada awalnya berupa tanda-tanda cacingan pada anak serta dewasa penyuka tutut.
Pencegahan :
Untuk menghindarnya masaklah daging tutut sampai benar benar masak sebelumnya di beri bumbu serta di proses jadi makanan yang lezat serta nikmat.Perebusan pada titik didih 100 derajat celcius dapat membunuh perkembangan serta perkembangbiakan telur bersama cacingnya.
2. Mengakibatkan penyakit Schistosimiasis
Di dalam tubuh tututpun ada type cacing lain yang bernama cacing schistosoma yang awalnya ada pada tanah serta lumpur diarea persawahan tenmpat tutut itu berdiam.Saat cacing itu masuk dalam organ pencernaan maka bakal mengakibatkan dinding usus luka lalu infeksi.Saat jaringan usus mengalami perluasan infeksi maka bakal nampak penyakit diare yang berkelanjutan Dimanan infeksinya itu bisa menyebar ke organ hati serta mengakibatkan peradangan lantas fungsi hatipun jadi semakin menurun.
Mencegahan :
Membersihkan beberapa kali daging tutut pada air yang mengalir lalu di rendam pada air garam yang sebelumnya ditambahkan sedikit air perasan lemon yang fungsinya bila dipermukaan tubuh tutut ada cacing jenis schitosoma maka bakal segera terangkat serta bisa dihilangkan untuk lalu dapat segera anda rebus hingga benar benar masak
3. Reaksi alergi
Tutut yaitu jenis hewan keong sawah yang mempunyai nutrisi tinggi serta bisa menangani berbagai jenis keluhan kesehatn misalnya penyakit TBC,Penyakit kuning,Tingkatkan libido pria,Menangani tanda tanda anemia berat serta ringan dan mengobati tanda-tanda penyakit kuning.
Tetapi perlu hati hati karna pada beberapa orang nutrisi yang ada pada tutut tidak dapat di terima oleh jaringan tubuh hingga tubuh memberi tanggapan balik berbentuk timbulnya reaksi alergi yang mengisyaratkan kalau daging tutut yaitu makanan penyebabnya gatal pada kulit,Itu artinya tidak pas untuk anda. Reaksi alergi yang umum terjadi yaitu berbentuk alergi gatal gatal pada kulit.
Pencegahan :
Untuk yang sudah terlanjur mengali reaksi alergi sesudah makan tutut maka anda dapat memoleskan gatal gatal yang mulai terlihat pada kulit dengan obat alergi jenis elidel cream atau jenis hydrocotisone krim.
Bila anda sudah mengetahui kalau keadaan jaringan darah tidak dapat terima daging tutut maka jauhi makanan itu serta ubahlah dengan daging lain. Tetapi untuk yang belum pernah rasakan daging tutut serta belum juga tahu anda alergi atau tidak sesudah menyantapnya sebaiknya anda konsumsi tablet anti alergi type antihistamin atau tanyakan terlebih dulu pada dokter yang berkaitan.
4. Mual serta muntah
Makan daging tutut memang enak serta beberapa orang orang yang makan terlalu berlebih bahkan juga ada yang umum menyantapnya tanpa ada nasi. Perlu di ketahui kalau ada keong type lain yang juga umum hidup pada perairan dangkal namun lebih suka pada jalan pada permukaan batang serta daun misalnya keong emas.Keong itu bisa pula dikonsumsi namun ditubuhnya memiliki toksin yang bisa meracuni manusia.
Mencegah :
Untuk tutut,Konsumsilah seadanya serta sebaiknya ditambahkan dengan menu makanan lain yang juga mempunyai gizi seimbang umpamanya sayuran hijau,Tempe,Telur atau type ikan.Menyantap daging tutut terlalu berlebih bisa mengakibatkan perut mual,Ulu hati tidak nyaman serta muntah muntah.Untuk type keong emas baiknya saat mencucinya memakai air yang mengalir lantas rebus sampai mendidih serta tetaplah tidak bisa makan terlalu berlebih karna bisa mengakibatkan muntah karna dampak toksin yang sesungguhnya tidak seutuhnya hilang dari badannya saat telah di rebus.
5. Timbulnya penyakit meningitis
Di dalam tubuh tutut dapat juga dijangkiti cacing type Angiostrongylus Cantonensis di mana cacing itu banyak bermukim pada perairan dangkal seperti persawahan.Cacing itu bisa beralih pada tubuh manusia lewat daging tutut yang seutuhnya belum masak umpamanya pada daging tutut yang di buat sate karna sate adalah cara pemrosesan daging 1/2 masak.
Mencegah :
Cacing angiostrongylus cantonensis bisa bertahan pada suhu yang panas namun bukan mendidih, Maka untuk menghindar timbulnya tanda-tanda meningitis pada anak anak yang suka pada daging tutut,Baiknya jauhi pemrosesan tutut jadi sate.Tambah baik tutut yang digoreng dengan memakai minyak zaitun atau jagung sampai benar benar masak atau di rebus dengan titik didih 100 derajat celsius sebelumnya di proses jadi menu masakan spesifik.
Type Cacing yang Menghinggapi Tubuh Tutut
Ada banyak orang berasumsi bila tutut yaitu hewan yang jorok serta mengkalim kalau cuma daging tutut saja yang dapat terjangkiti oleh cacing trematoda, Schistosom serta angiostrongylus cantonensis. Sebenarnya asumsi itu yaitu salah besar.
Cacing type trematoda,Schistosom serta Angiostrongylus cantonensis menjangkiti tubuh tutut karna tutut yaitu hewan yang suka ada pada ruang perairan dangkal seperti parit, Sawah Danau serta sungai di mana tempat tempat itu yaitu tempat yang banyak didiami ketiga type cacing itu.
Ketiga type cacing yang menyerang tutut bisa pula menyerang hewan lain seperti type unggas ayam, Bebek, itik) di mana sawah, Tepi danau atau ruang sungai yaitu tempat yang juga disenangi para unggas. Jadi sebaiknya tidak lagi berasumsi kalau cuma hewan type keong sawah saja yang dapat membawa tiga type cacing penyebabnya penyakit dalam badannya.
keong sawah atau tutut yang dibudidayakan sebagai hewan ternak diakui lebih bersih serta terlepas dari serangan cacing type trematoda, Schintosom serta Angiostrongylus cantonensis. Ini terkait karna lokasi pengembangbiakan tidak sekomplek persawahan, Ruang danau atau sungai yang banyak ditumbuhi tanaman liar serta lumpur yang bercampur dengan beragam partikel hasil dari hawa serta lingkungan sekitar
Hewan pengerat pebawa penyakit pes dapat juga jadi fasilitas perkembangbiakan dari cacing yang umum menjangkiti tutut. Bagaimana ini dapat terjadi? Tikus yaitu type hewan pemankan apa sajakah (Omnivora) serta lokasi tempat di mana mencari makanananpun tidak terbatas cuma pada tempat tinggal rumah masyarakat bahkan juga pada ruang persawahan, Danau bahkan juga sungai. Tidak heran bila tikus bisa membawa cacing type tremtoda, Schintosom serta angiostrongylus Cantonensis. Cacing itu dapat bermigrasi ke makanan manusia yang sudah dilewatii tikus serta meninggalkan telur bersama cacing dewasa di permuakaan makanan itu.